Sunday, December 17, 2017

Weakness

     So hello, finally i've comeback since my last post. I have a lot of stories of course. This is one of my stories. So I have a weakness, which is i cant speak to any children or kids. I cant speak funny to them, even just ask them his/her name its like an awkward for me. Until i have a nephew I start to think how do i supposed to talk to my nephew and it is so awkard for me. Even i cant hold my nephew and take her around. I am so depresed at that time why i am so afraid of children. This is one of my weakness and I try to surpass it. Summer 2017 there is a project called Enlighten The Future. It is an education project for underpreviledge children from AIESEC in Universitas Brawijaya. I applied for local volunteer but somehow i become their organizing commite of this project. I become OC of Exchange Controller so it means my job is controlling EP (Exchange Participant) or International Students and controlling Local Volunteer. I was searching a place for the EP to stay while they are in Malang it is called Host Family. My other job was to find a suitable LV for the project and I started to do some interview back there. Until its done and i am so satisfy that my job is fulfilled. Ohyaa this project is education project it means that EP were teaching some kids especially in enghlish and my enghlish is improved to because of speaking directly to EP with enghlish. but that is not what i came for. I was in this project for surpassing my weakness. It is awkard actually but i tried to push it, i dont care how awkward it is how shy i am so i tried to speak to children and it is still awkward HAHAHAHA. For me it is still awkward to speak to children but it is not like i used to be anymore. It is already improved. Actually there is a lot of trouble i had in that project but i do not want to tells you about that hahahaha. Yeyy i was happy :)

Monday, June 20, 2016

Curahan Hati Penulis Gembel yang Cuek

          Lama sudah penantian yang tak kunjung datang hingga saat ini 19 Juni 2016 yang bertepatan pada bulan suci Ramadhan. Sudah (hampir) tiga kali ramadhan saya lewati tanpa ditemani sesosok wanita yang menurut saya seperti hantu, (hampir) tiga kali juga saya lewati hari raya Idul Fitri tanpa ditemani hantu tersebut. Hantu itu adalah Ibu saya sendiri, sudah semakin seram pasti mukanya. Pucat, keriput, ubanan, dan rentan. Saya mencorat-coret tulisan ini sambal bercanda tapi saya mengeluarkan air mata, rindu setengah mati saya ingin meledek hantu itu.
          Saya sudah bercerita ke orang-orang seperti apa saya dulu, manusia yang banyak mudharatnya daripada manfaat. Anak yang sangat menyusahkan keluarga bahkan hingga saat ini. Tapi sekarang ini saya sadar bahwa saya harus berubah menjadi manusia yang bermanfaat. Saya ingin cerita saya memotivasi orang-orang yang sedang berada di titik terbawah dalam kehidupan mereka. Kali ini saya akan mencoba mengingat kembali bagaimana saya berpisah dengan hantu itu.
          Tahun 2014, Februari adalah dimana saya berpisah dengan hantu itu. Saat itu sedang musim hujan. Hidup saya sangatlah biasa, hanya makan, tidur, sekolah, main. Saya sudah mengetahui kalau hantu itu ingin pergi ke Yunani tanggal 20 Februari, namun saya hanya merasa biasa saja, datar. Saya masih sangat cuek ketika itu hingga pada waktunya tiba tanggal 20 Februari keberangkatan hantu itu. Malam terasa dingin ketika mengantar hantu ke bandara, ac mobil dingin soalnya. Tetapi ada lagi yang lebih dingin, suasana terasa dingin sekali. Diam, diam, diam hingga tiba tiba kakak saya yang perempuan menangis. Saya tahu bahwa dia menangis karena sulit melepas hantu itu, namun saya tidak juga menangis, saya hanya diam saja dengan ekspresi datar, sangat datar. Setibanya di bandara hantu itu seperti membangun suasana hangat, dia menawarkan saya untuk membeli donat, tapi saya diam saja terus diam. Mungkin saya menanggapinya juga dengan berkata tidak atau hanya hmmmm saja. Saya dulu sangat cuek, dan sepertinya itu membuatnya sedih, entahlah. Sampai saatnya hantu itu memeluk semua anggota keluarga yang mengantarnya, aku pun masih tak menangis. Malam kembali menjadi dingin, suasana mobil juga dingin karena ac. Tapi yang lain pada diam membeku saja, semakin membuat suasana dingin. Bapak juga gamau dibeliin sop daging favorit nya, entah karena lagi diet atau lagi sedih atau karena cuek juga.
          Hari berikutnya telah tiba, pagi yang sedikit berbeda namun saya tetap menjalankannya dengan biasa-biasa saja. Sarapan, pergi ke sekolah, belajar, makan sampai waktu pulang tiba. Hingga saat itu saya juga masih biasa-biasa saja. Setibanya saya dirumah, suasana aneh mulai terasa ketika saya membuka pagar rumah yang dikunci, biasanya ga dikunci. Saya buka pagar dan juga buka pintu rumah. Suasana aneh makin terasa karena lampu dirumah mati, saya nyalakan. Sepi yang ada, saya juga tidak mendengar kata-kata mutiara “asalamualaikum” yang biasanya saya dengar ketika saya tiba dirumah. Aneh sekali saya tidak menyampaikan kata mutiara “asalamualaikum” tetapi malah hantu itu yang mengucapkan kata itu, lebih aneh lagi saya tidak menjawab kata mutiara itu. Parah, parah, parah. Kasihan sekali hantu itu seakan-akan bicara sendiri. Saya terbaring dikasur hantu itu, menyadari bahwa pagar terkunci yang biasanya tidak terkunci, lampu yang mati biasanya menyala, kata asalamualaikum yang biasanya ada jadi tidak ada. Sebelumnya saya juga pernah mengalami hal itu, tapi pasti ada surat cinta yang bertuliskan “dek, mama pergi dulu. Kalau mau keluar pintu dikunci dulu” kurang lebih seperti itu ada duit 10 ribu atau 20 ribu buat jajan atau beli nasi padang. Saat itu saya terbaring sakit, bukan sakit beneran. Tapi sesak sekali di dada sambil menyadari bahwa suasana aneh itu memang nyata. Saya hanya terdiam sendiri dan menangisi itu semua sendiri. Mulai saat itu saya melakukan apapun sendiri, yang biasanya ditawari mau makan apa menjadi beli makan sendiri, yang biasanya ditanyain makanannya enak menjadi tidak ada yang nanyain, yang biasanya saya diemin dan cuman hmmm hmmm aja menjadi tidak ada orang yang biasanya saya diemin. Mulai hari itu hingga keesokan harinya saya sadar kesepian seperti apa yang hantu itu rasakan. Mulai pagi sampai sore menunggu anak nya pulang, gabut banget kerjaannya cuman tidur nonton kayaknya. Hiburannya paling nonton tivi atau nyanyi nyanyi. Anaknya udah pulang malah dikacangin, kasian banget hantu itu. Saya menyadari kegabutan itu ketika hantu itu sudah pergi. Saya menyadari betapa kasiannya hantu itu ketika ngucap asalamualaikum aja ga dijawab. Seperti itulah saya dulu, manusia yang bisa bikin hantu sedih huakakakakaka,
          Bulan ramadhan pertama tanpa hantu itu juga saya merasakan hal menyedihkan. Buka puasa sendirian, nyiapin menu buka puasa untuk kakak dan bapak saya yang baru sampe sehabis magrib. Biasanya disiapin dan tinggal santap aja menjadi menyiapkan. Dari suasana berbuka yang ramai menjadi sepi, makananan yang banyak menjadi gorengan dan teh aja. Dari berbuka sendiri saja saya sudah belajar tentang arti kebersamaan. Ingin rasanya merasakan moment itu kembali. Cerita saya sedih sebenarnya, tapi maaf kalau ga kerasa sedih. Bayangin aja gimana berbuka bareng keluarga menjadi berbuka sendiri di 2 ramadhan di tahun yang berbeda. Tahun ini saya berbuka bareng teman-teman di kota tempat saya menimba ilmu, kota Malang. Sudah 2 Hari Raya Idul Fitri di tahun yang berbeda juga saya lewati tanpa sungkeman ke hantu itu. Sekarang hampir menjadi tiga kali.
          Selama hampirtiga tahun saya tidak pernah melihat wajahnya secara langsung, tidak pernah mendengar suaranya secara langsung, tidak pernah merasakan masakan-masakannya. Selama tiga tahun pula dia tidak melihatku secara langsung, tidak melihat perubahan yang sudah saya capai secara langsung. Tapi saya bukanlah apa-apa, saya masih sangat ceroboh, saya masih sangat malas, saya masih sangat lalai. Saya adalah seseorang yang suka mendengar cerita dan bercerita; saya adalah orang yang suka mencari ilmu; saya adalah orang kecil yang mencoba untuk berbagi kebahagiaan, motivasi, semangat. Lewat pengalaman yang saya alami, saya bercerita tentang kehidupan yang pernah saya alami dengan harapan memotivasi mereka-mereka untuk hidup lebih semangat dan penuh totalitas. (Saya gangerti kenapa nulis hal ini di paragraf 3). Sekarang tahun 2016 adalah tahun dimana hantu itu akan pulang kerumah, duhh gabisa diungkapkan dengan kata kalo saya kangen banget sama emak guah. Saya siap pulang ke rumah, saya siap. Semoga idul fitri kali ini saya bisa sungkeman ke hantu itu.
          Tulisan jelek ini menceritakan seperti apa diri saya dulu, suka ngeledek, super cuek, super ga ngurus. Tapi sekarang saya sudah berubah alhamdulilah. Saya masih suka ngeledek, tapi sekarang saya sudah ga super cuek, saya hanya cuek. Saya juga sudah mengurus diri sendiri. Lalu apa inti dari tulisan ini kalau begitu. Saya ingin orang-orang yang membaca tulisan ini agar mau mengucapkan kata-kata “ibu aku cinta kamu, mau ga kamu jadi ibu yang baik buatku? Yang masakannya enak, yang sabar, yang mendidik kita” atau lebih simpelnya “mak ade saying sama mama, ade minta maaf kalo ade dulu begitu”. Tulisan ini lebih ke curhat sih sebenarnya, tapi bodo amat. Saya bangga telah berani mengucapkan kalau saya sayang sama emak guah, walaupun belum pernah mengatakan itu secara langsung. Saya ingin agar orang-orang yang membaca tulisan ini sesegera mungkin untuk mengucapkan itu, jangan cuman mengucapkan kata sayang kepada pasangan ajaa huakakkaka. Mungkin itu saja yang bisa saya ceritakan, semoga cerita receh yang saya buat  menyadarkan pembaca kalau kita mempunyai sosok penampakan hantu yang menemani kita terus, membimbing kita terus, yang sayang sama kita terus, gapernah ngambek (pernah sih). Maka dari itu saya mengajak pembaca agar menghargai apa yang telah dibuatnya untuk kita. Dengan mengucapkan kata-kata yang kalian rangkai sendiri, semoga bisa membuat ibu kalian bangga mempunyai anak seperti kalian.


Saturday, April 9, 2016

MOTIVASI BASI

Sudah lama saya mengarungi laut dunia yang keras. Keras karena banyak kegagalan-kegagalan yang telah saya lalui. Such as love, education, friendship, chance, and the other things. Inilah roda kehidupan manusia, mempunyai kegagalan-kegagalan dalam hidup. Hanyalah yang berjuang yang mampu bertahan, seperti di film kata ini sudah melekat di diri kita tapi masih sulit untuk berjuang. Act is not that easy yaa i know. But i got to say that i've been doing that, and it's worked! Mulailah untuk menerima kesempatan untuk mengembangkan diri dan carilah bila hal itu tidak kunjung datang. Selalu bersyukur atas yang kita punya dan berikan apa yang kalian bisa untuk membuat orang lain bahagia. Gagal dalam hal cinta membuat saya sadar akan banyak hal, gagal dalam pendidikan membuat saya menyesal tidak mengembangkan potensi sejak dini, gagal dalam pertemanan membuat saya sadar kalau saya masih egois. But now i realize that jika keinginan saya semua terpenuhi, kapan bisa belajar sabar? Saya bukanlah orang hebat yang bisa meyakinkan pembaca tulisan ini bahwa saya berhasil melalui ombak laut dunia yang keras, saya hanyalah orang yang ternyata bisa berenang dalam ombak dunia tersebut. Banyak tokoh-tokoh yang lebih hebat dari saya yang lebih meyakinkan. Tapi saya yakin mereka juga menerjang ombak dunia tersebut, dan dibalik orang hebat pasti ada dukungan yang luar biasa dari teman, doa, act. Lagi hal basi saya utarakan di tulisan saya kali ini. Tapi sekali lagi, i've been doing that and its worked! Happiness is those who appreciate what they already have, spread your happiness through act. You have smile, you have money for 'sedekah', you have best friends and family, you have a big heart for caring the others, you have a right to live happy and many more! Jadilah bijaksana dan semakin baik! Terimakasih sudah membaca tulisan saya.

8 April 2016 saya genap berusia 20 tahun. Untuk kalian yang membaca tulisan ini doakan saya ya! Kalian baig bgddd kalo mau doain saya :)) that's enough im out.

Friday, February 26, 2016

2 TAHUN LEBIH 6 HARI

Jadi seperti inilah rasanya, air mata mengucur dan dada seperti tertahan untuk bernafas. Bukan tanpa alasan, tapi memang saya merindukan seorang ibu yang tidak saya jumpai selama 2 tahun. Saya adalah kepiting kecil di pantai, mengumpat di dalam pasir ketika manusia datang. Malu untuk sekedar mengucapkan "mak cepet pulang, ade kangen". Tetapi kepiting kecil berani melawan ombak yang menerjangnya, bahkan menerjang pasir tempat persembunyian-nya. Berani untuk sekedar minta uang jajan dan keperluan hedonisme lainnya. Dua tahun tidak bertemu dengan-nya serasa kehilangan orang yang sudah meninggal, tetapi beruntung saya masih bisa berbicara dengan-nya. Walaupun saya berbicara hanya lewat video call atau chatting. Ya saya berbicara dengan mayat hidup atau hantu, saya panggil begitu karena makeup-nya menutupi muka-nya yang keriput seperti hantu, putih. Tapi walau begitu, dia lah yang menghidupi saya. Dia yang menuntut saya untuk menjadi seorang manusia yang baik, beriman kepada tuhan, dan berpendidikan. Kepiting kecil menjadi kepiting besar, berani mencapit manusia yang mengancamnya. Tulisan pendek ini juga menunjukan saya sudah berubah menjadi kepiting besar, berani mengatakan "mak cepet pulang, kangen keles". Kepiting besar juga berani menerjang ombak yg dihadapi sewaktu kecil. Ya saya juga masih minta uang jajan ke emak saya tidak segan dan sangat berani. Sekian

Tulisan pendek ini saya buat untuk ibu sayah tercintahhh. Lop u mak.

Friday, December 4, 2015

Buaya Beraksi

Aku butuh inspirasi untuk menulis. Inspirasi ku terhenti ketika memikirkan dirimu. Jam terus berdetak kencang menandakan kesunyian ku dalam diam, aku diam untuk mencari inspirasi. Arghhh.. Yang terbayang hanya paras wajahmu yang membuat inspirasi ku buntung! Ingin sekali rasanya bersua dengan dirimu tetapi aku bukanlah siapa-siapa. Aku begitu bingung, kita terpisah oleh jarak dan waktu. Aku ingin bermain denganmu ketika aku pulang. Aku tau kamu memang bukan milikku, tapi maukah kamu berkencan denganku nona?

AN

Tuesday, December 1, 2015

NOVEMBER

Untuk kamu yang ada disana, ternyata diriku masih menyayangi dirimu. Ketika aku sudah mengubur perasaan itu dalam-dalam ternyata perasaan itu muncul kembali ke permukaan. Muncul sebuah harapan baru, bisakah aku kembali bersamamu adinda ? Lentera biru bersinar merona, hatiku sedang biru mengingat dirimu wahai nona. Tak kuasa diriku melihat dirimu dibuat merintih olehnya. Kau bercerita tentang betapa sedihnya dirimu saat itu. Betapa senangnya diriku bisa kembali hadir menemaninu di sisimu. Namun betapa bodohnya aku menimbulkan masalah baru untukmu, disaat aku menyatakan bahwa aku masih menyayangi dirimu, lalu aku sadar dirimu akan kembali jauh. Aku tau kamu tidak bisa membalas perasaanku karena dirimu masih menyayangi orang lain. Maka dari itu aku mencoba merelakan dirimu bersama orang lain asal kamu bahagia. Aku mohon jangan menangis lagi karena aku tak kuasa mendengarnya. Aku menyayangi dirimu oleh karena itu aku mencoba ikhlas. Aku harap aku bisa membuatmu bahagia suatu saat nanti. Meskipun bahagia dengan diriku atau tanpa diriku, asal kamu bahagia. Karena melihat senyum bahagia dirimu merupakan hal yang membahagiakan diriku. Aku ingin kamu ingat kalau kita sedang merasa jatuh, maka tersenyumlah bersama orang-orang yang dekat denganmu. Maka duniamu akan kembali hidup. Akan kusimpan kenangan-kenangan yang kita alami bersama dulu bagaikan harta karun. Kenangan itu tak tergantikan, aku bahagia bisa menemanimu walaupun hanya sejenak. Karena aku masih menyayangi dirimu.

AN

Wednesday, October 28, 2015

KEBOHONGAN DI BULAN APRIL

Hanya kata maaf yang bisa aku sampaikan. Kata maaf atas ucapan janji yang tidak bisa ditepati. Kata maaf atas ucapan yang munafik. Maafkan aku tidak bisa menepati janji ku di April. Aku dibutakan oleh cinta, tetapi tidak ada penyesalan sedikit pun untuk mencintaimu. Kini kau berbahagia dengan yang lain, aku harap semoga dia bisa menepati kata-kata yang dia ucapkan.

AN